Amalan Anjuran yang dilakukan Sebelum dan Setelah Sholat Idul Adha.

Amalan sebelum dan sesudah sholat Idul Adha perlu diketahui setiap muslim. Sholat Idul Adha adalah sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan umat muslim di pagi hari saat Hari Raya Idul Adha. Ibadah sunnah ini dianjurkan dilakukan di tanah terbuka, mengingat banyak jemaah yang antusias hadir pada saat pelaksanaan shalat Idul Adha.

Sebelum melaksanakan sholat Idul Adha, umat muslim dianjurkan untuk melakukan sejumlah amalan, salah satunya mengumandangkan takbir. Takbir ini bisa dikumandangkan mulai sejak terbenamnya matahari hingga imam naik ke mimbar untuk khutbah. Adapun mengumandangkan takbir ini berakhir pada hari tasyrik tanggal 13 Zulhijah.

  1. Mandi sebelum sholat ied

Amalan sebelum sholat Idul Adha yang pertama, yaitu mandi sebelum sholat Ied. Umat muslim dianjurkan untuk mandi Idul Adha terlebih dahulu sebelum menunaikan ibadah salat. Hukum mandi Idul Adha sebenarnya tidak wajib, sehingga tidak melakukannya tidak mengakibatkan dosa.

Namun demikian, apabila orang melaksanakan mandi bersih Idul Adha dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan kebaikan.Mandi Idul Fitri ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu hadis, artinya:

“Bahwasannya Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ibnu Majah).

  1. Pakai Wangi-wangian

Salah satu malan sebelum sholat Idul Adha, yaitu memakai wangi-wangian. Selain itu, umat muslim juga disunahkan untuk memotong rambut, memotong kuku, dan menghilangkan kotoran serta bau yang ada di tubuh. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab, artinya:

Artinya: “Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengn memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian.”

  1. Tidak Makan sebelum Sholat Idul Adha

Amalan sebelum sholat Idul Adha selanjutnya, yaitu tidak makan sebelum sholat Idul Adha. JJika pada Hari Raya Idul Fitri disunahkan untuk makan sebelum melaksanakan shalat, pada perayaan Idul Adha umat Islam justru dianjurkan untuk berpuasa sebelum shalat Id. Hal ini seperti yang tertuang dalam sebuah hadis, artinya:

Artinya: “Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali ke rumah.”

 

  1. Memakai pakaian terbaik

Amalan sebelum sholat Idul Adha selanjutnya, yaitu memakai pakaian yang bersih. Saat Hari Raya Idul Adha, juga dianjurkan untuk memakai pakaian terbaik yang kita miliki. Yang terpenting pakaian tersebut bersih dan juga suci. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Kitab Raudlatut Thalibin berikut, artinya:

 

“Disunnahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai serban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukupla ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian.”

 

  1. Makan Setelah Idul Adha

Sesudah sholat Idul Adha, umat muslim dianjurkan untuk makan. Pada hari raya Idul Fitri, umat muslim dianjurkan untuk makan terlebih dahulu, tetapi hari Raya Idul Adha, kesunahannya adalah setelah selesai melaksanakan sholat Ied.

Dengan tidak makan atau minum sebelum sholat Idul Adha, umat Islam akan lebih bersemangat dan bersegara dalam menyembelih hewan kurban. Setelah itu, nanti bisa bisa makan daging bersama keluarga dan orang-orang terdekat.

kurban

Berqurban lewat Pesantren

Pesantren Alam Sabilul Huda kembali menggelar layanan ber kurban yang mengusung semangat keikhlasan dan keberkahan. Dengan konsep unik dan menyentuh, layanan ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menjalankan ibadah kurban sembari berbagi manfaat dengan sesama.

Kemudahan dan Kepercayaan

Pesantren Alam Sabilul Huda menyediakan layanan ber kurban yang mencakup mulai dari penyediaan hewan kurban, penyembelihan sesuai syariat, hingga distribusi daging kepada masyarakat yang membutuhkan. Proses transparan dan amanah menjadi prioritas utama, sehingga para peserta kurban dapat menjalankan ibadahnya dengan tenang dan penuh keikhlasan.

Hewan qurban yang disediakan dipilih langsung oleh tim pesantren dari peternak lokal, memastikan kualitas kesehatan dan kelayakan sesuai syarat syariat. Proses penyembelihan dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman, disaksikan oleh perwakilan peserta kurban untuk menjamin ketepatan pelaksanaannya.

Berbagi dengan Masyarakat

Selain memenuhi kebutuhan spiritual peserta, program ini juga dirancang untuk memberdayakan masyarakat sekitar pesantren. Daging kurban didistribusikan secara merata kepada warga yang kurang mampu, santri yatim piatu, serta lembaga sosial lainnya. Tahun ini, target distribusi meliputi ratusan keluarga di wilayah sekitar pesantren, membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam momentum Idul Adha.

Pesantren Sebagai Pusat Berkah

Layanan berkurban ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Pesantren Alam Sabilul Huda dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan. Selain memberikan manfaat sosial, kegiatan ini juga memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan karakter dan kepedulian.

“Kurban adalah ibadah yang bukan hanya tentang pengorbanan harta, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dengan sesama. Kami berharap layanan ini dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk menjalankan ibadah dengan mudah sekaligus menebar manfaat seluas-luasnya,” ujar [Nama Pengasuh Pesantren], pimpinan Pesantren Alam Sabilul Huda.

Antusiasme yang Tinggi

Tahun ini, antusiasme masyarakat terhadap layanan berkurban di Pesantren Alam Sabilul Huda meningkat signifikan. Banyak peserta yang datang dari luar daerah untuk berpartisipasi, mempercayakan pelaksanaan ibadah kurban mereka kepada pesantren.

Pesantren Alam Sabilul Huda terus mengundang masyarakat untuk bergabung dalam program ini di tahun-tahun mendatang. Dengan semangat berbagi dan keberkahan, layanan ini tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memperkuat tali persaudaraan antar sesama.