Kelahiran Nabi SAW

KELAHIRAN  NABI  MUHAMMAD  SAW

 

Ingatkah kamu peristiwa yang diperingati semua umat Islam di seluruh dunia setiap bulan Rabiul Awal? Sebagian umat Islam di Indonesia menyebut Maulid. Peristiwa besar dan bersejarah itu adalah kelahiran nabi kita Muhammad SAW.

Ketika kelahiran Nabi Muhammad SAW hampir tiba, Allah SWT menunjukkan tanda-tanda kebesarannya. Yaitu: udara terasa segar, keadaan kota menjadi tenang, sejuk terasa dikala siang dan damai dikala malam. Malam itu tanda-tanda kelahiran nabi semakin jelas. Bulan purnama yang berwarna keemasan memancarkan sinar terangnya menerangi kota Mekah. Indah sekali waktu itu dan ketika fajar menanti waktu subuh,lahirlah bayi lelaki yang sehat dari bangsawan Quraisy. Bayi itu oleh kakeknya diberi nama Muhammad artinya yang terpuji.

 

  1. PERISTIWA PENTING pada MASA KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW

 

  1. Pasukan Gajah

Pasukan gajah adalah pasukan yang menyerang ka’bah pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut Tahun Gajah. Allah SWT mengabadikan peristiwa tersebut dalam Al-Qur’an surah Al-Fill ayat 1-5.

 

  1. Abrahah

Abrahah adalah Gubernur Yaman untuk kerajaan Habasyah (Etiopia). Untuk memantapkan kedudukannya Abrahah mendorong pengembangan agama kristen di Yaman. Abrahah juga membangun kembali bendungan Ma’rib serta menguasai jalur perdagangan Hijaz. Selanjutnya Abrahah memiliki rencana untuk membangun sebuah gereja guna menyaingi ka’bah. Ia membangun gereja itu dengan megah dan indah. Gereja itu diberi nama Al-Qulles.

 

  1. Pasukan Gajah Menyerang Ka’bah

Dalam perjalanannya menuju Mekah,pasukan Abrahah berhenti di desa Mugammas dekat kota Taif. Pasukan ini merampas harta benda dan hewan peliharaan masyarakat desa itu dengan kejam. Pasukan Gajah menyerang ka’bah pada tahun 571 Masehi. Pasukan Gajah dihancurkan oleh Allah SWT,dengan mengirimkan burung Ababil.Pasukan Gajah hancur dan gagal menghancurkan Ka’bah.

 

  1. Sifat-sifat Tercela Pasukan Gajah
  2. Iri,  Sifat iri adalah rasa tidak senang apabila orang lain mendapat nikmat atau kesenangan.
  3. Dengki, sifat Dengki adalah menginginkan kenikmatan yang didapat orang lain berpindah kepadanya.
  4. Dendam, Sifat Dendam adalah keinginan yang kuat untuk membalas
  5. Sombong, sifat Sombong adalah rasa tinggi hati dan meremehkan orang lain.

 

MASA KANAK-KANAK NABI MUHAMMAD SAW

 

  1. Orang Tua dan Silsilah Muhammad

           Muhammad adalah anggota kabilah Bani Hasyim. Kabilah ini memiliki kedudukan yang mulia dikalangan suku Quraisy. Kakek Muhammad yang bernama Abdul Muthalib merupakan salah satu kepala suku Quraisy.Ayah Muhammad bernama Abdullah dan Ibu Muhammad bernama Siti Aminah.

 

  1. Waktu dan Tempat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad lahir pada malam menjelang dini hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau bertepatan tanggal 20 April 571 Masehi. Nabi Muhammad dilahirkan dikota Mekah. Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan bersih dan suci tanpa ada darah atau kotoran apapun. Nabi Muhammad dilahirkan dengan penuh keajaiban.

 

  1. Muhammad Dalam Masa Asuhan

 

  1. Dalam Asuhan Halimah Assa’diyah

Sudah menjadi kebiasaan orang Arab ketika itu mencari seorang ibu yang mau menyusui bayi yang baru lahir. Yang menyusui Nabi Muhammad SAW, seorang wanita dari Bani Saad yang bernama Halimah setelah selama tiga hari disusui oleh ibunya.Halimah mengasuh Nabi dengan penuh kasih sayang.Ia tanamkan budi bahasa yang lemah lembut dan sifat sabar kepada Nabi Muhammad.Halimah merawat Nabi selama 4 tahun. Ketika Nabi berusia 4 tahun Halimah mengembalikan Nabi kepada Ibunya.

 

  1. Dalam Asuhan Siti Aminah

Dapatkah kamu bayangkan betapa bahagia perasaan nabi dan ibunya setelah berpisah sekian tahun lamanya,kemudian dipertemukan kembali dalam keadaan sehat. Hari-hari bersama ibunya dilalui Nabi dengan tenang dan damai. Siti Aminah mengasuh anaknya dengan sabar dan penuh kasih sayang.Begitu juga Nabi Muhammad sangat sayang kepada ibunya. Ibu Nabi Muhammad meninggal dunia ketika Nabi berusia 6 tahun.

 

  1. Dalam Asuhan Abdul Muthalib

Di usia 6 tahun Nabi sudah menjadi anak yatim piatu.Sekarang beliau harus hidup dengan kakeknya yang sudah sangat tua.Meskipun sudah sangat tua,tetapi Abdul Muthalib mengasuh Nabi dengan penuh kasih sayang. Karena itu lambat laun Nabi dapat melupakan kesedihan hatinya. Rupanya canda ria dan gelak tawa bersama kakeknya tidak berlangsung lama.Kakek Nabi meninggal pada saat Nabi berusia 8 tahun. Kesedihan Nabi Muhammad tak dapat dibendung lagi. Meninggalnya Abdul Muthalib bukan hanya kehilangan besar bagi Nabi Muhammad tetapi juga bagi penduduk kota Mekah. Mereka merasa kehilangan seorang pemimipin besar yang sabar,baik hati,bijaksana,pemberani,cerdas,dan tekun ibadah.

 

  1. Dalam Asuhan Abu Thalib

Sekarang Nabi Muhammad sudah semakin mengerti setelah ditinggal oleh ibu dan kakeknya. Sesuai pesan kakeknya Nabi Muhammad harus ikut pamannya yang bernama Abu Thalib. Kesungguhan dan kasih sayang Abu Thalib mengasuh Nabi tidak berbeda dengan kesungguhan mengasuh anaknya sendiri.Nabi merasa dikasihi seperti anaknya sendiri,sehingga Nabi menganggap Abu Thalib seperti ayah kandung. Nabi sangat sayang karena merasa dibimbing dan dilindungi pamannya.

 

 

 

 

 

Soal

  1. Kenapa tahun kelahiran nabi Muhammad dinamakan tahun gajah?
  2. Siapa itu abrahah? Dan bagaimana usaha dia untuk memantapkan kedudukannya?
  3. Apa yang dilakukan pasukan bergajah di kota taif sebelum menyerang ka’bah?
  4. Sebutkan sifat-sifat tercela pasukan bergajah!
  5. Sebutkan nasab nabi Muhammad SAW!
  6. Kapan nabi Muhammad dilahirkan? Dan dimana?
  7. Siapa yang menyusui nabi Muhammad SAW?
  8. Kapan meninggalnya ayah dan ibunda nabi?
  9. Siapa yang mengasuh nabi setelah meninggalnya kedua orangtua nabi?
  10. Kapan abu thalib mendapatkan keringanan adzab? Dan apa sebabnya?

Tasrif

Tentukan shigot, terjemahkan dan tasrifkan kalimat yang bergaris bawah!

  1. اجلسوا مجلس العلماء

  2. قلمك محذوف في البركة

  3. يحفر الفلّاح البئر في المزرعة

  4. لا تحمل السجارة إلى الخجرة

  5. إلى الله مرجعكم

  6. الصبر مفتاح الجنّة

  7. اغسل يدك قبل الأكل

  8. الله غافر الذّنب

fiqih qurban

Setiap tahunnya, tepatnya di tanggal 10 Dzulhijjah umat muslim di dunia yang tidak melaksanakan ibadah haji akan merayakan Hari Raya Idul Adha.

Sejarah berqurban sendiri diawali dengan peristiwa penyembelihan Nabi Ismail oleh ayahnya, Nabi Ibrahim. Melalui mimpi, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya sebagai tanda kesetiaan dan ketundukannya kepada Allah SWT. Nah, hingga saat ini umat muslim masih merayakan qurban sebagai tanda keikhlasan kepada Allah SWT.

 

  1. Pengertian Qurban

Secara bahasaqurban berasal dari kata “qarraba” yang artinya dekat.

Secara syariatqurban artinya ibadah dalam bentuk melaksanakan penyembelihan hewan tertentu atas perintah Allah SWT dengan tujuan dapat mendekatkan diri kepada-Nya.

Perintah berqurban tertuang dalam surat Al-Kausar ayat 1-3.

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ – فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ – اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

  1. Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
  2. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
  3. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

 

  1. Hukum Qurban

Pelaksanaan qurban hukumnya sunnah muakad, artinya sangat dianjurkan. Bagi yang mampu, dianjurkan untuk melaksanakan qurban. Akan tetapi, apabila dia tidak melaksanakannya, hukumnya makruh.

 

  1. Ketentuan Hewan Qurban

Jenis binatang yang diperbolehkan untuk dijadikan kurban adalah unta, sapi, kerbau, kambing atau biri-biri.

Adapun ketentuan hewan-hewan tersebut adalah, sebagai berikut:

  • Unta yang sudah berumur 5 tahun.
    • Sapi/kerbau yang sudah berumur 2 tahun.
    • Kambing yang sudah berumur 2 tahun.
    • Domba/biri-biri yang sudah berumur 1 tahun atau telah berganti gigi.

Jika hewan qurban bukan yang disebutkan di atas, menurut para ulama qurban dianggap tidak sah.

Ketentuan lainnya, jenis binatang sapi, unta, dan kerbau boleh untuk kurban sejumlah 7 (tujuh) orang.

 

  1. Waktu Penyembelihan Qurban

Waktu penyembelihan kurban adalah setelah salat Idul Adha (tanggal 10 bulan Dzulhijjah) dan tiga hari tasyrik (11,12, dan13 bulan Dzulhijjah).

Penyembelihan boleh dilakukan pada siang hari atau sore hari pada hari-hari tersebut (sebelum matahari terbenam pada tanggal 13 bulan Dzulhijjah).

Tidak ada perbedaan waktu siang ataupun malam.

Tempat yang disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban adalah tanah lapangan.

Tujuannya adalah untuk memberitahukan kepada kaum muslimin bahwa qurban sudah boleh dilakukan serta mengajarkan bagaimana tata cara qurban yang benar.

Orang yang berqurban (sahibul qurban) disunahkan untuk menyembelih hewan qurbannya sendiri, namun boleh diwakilkan kepada orang lain.

Ketika hendak menyembelih hewan qurban, dianjurkan untuk membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِن… يَا كَرِيْمُ

 

Allahumma hadzihi minka wa ilaika, fataqabbal min (ucapkan pemilik hewan kurban) ya karim.

Artinya: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini kami bertakarub (mendekatkan diri) kepada-Mu. Karenanya Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah takarub kami.”

  1. Pembagian Daging Qurban

Daging qurban dibagi kepada fakir dan miskin dalam keadaan masih mentah, belum dimasak.

Apabila orang yang berkurban (sahibul qurban) menghendaki, dia boleh mengambil daging qurban itu maksimal sepertiganya.

 

  1. Hikmah Pelaksanaan Qurban
  2. Menghidupkan sunah para nabi terdahulu, khususnya sunnah Nabi Ibrahim.
  3. Untuk mendekatkan diri atau taqarrub kepada Allah SWT.
  4. Menghidupkan makna takbir di Hari Raya Idul Adha, dari tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah.
  5. Qurban mengajarkan kepada kita untuk bersikap dermawan, tidak rakus, dan tidak kikir.
  6. Qurban mendidik kita untuk peduli kepada sesama.
  7. Mendidik kita untuk membunuh sifat kebinatangan. Di antara sifat-sifat kebinatangan yang harus kita musnahkan adalah tamak, rakus, sikap ingin menang sendiri, sewenang-wenang kepada orang lain.

 

 

 

 

 

Soal

  1. Apa yang dikerjakan ummat islam pada tanggal 10 dzulhijjah?
  2. Apa itu qurban menurut bahasa dan syariat?
  3. Tuliskan dalil berqurban beserta artinya!
  4. Apa hukum berqurban?
  5. Hewan apa saja yang bisa untuk qurban?
  6. Sebutkan syarat-syaratnya!
  7. Kapan waktu diperbolehkan menyembelih qurban?
  8. Tuliskan doa menyembelih hewan qurban beserta artinya!
  9. Kepada siapa dan bagaimana cara membagikan daging qurban?
  10. Tuliskan hikmah berqurban! (3)

nahwu dasar

BAB I’RAB

I’rab adalah perubahan akhir kata karena perbedaan amil yang masuk padanya baik perubahan secara jelas (lafdzi) atau dikira-kira.

I’rab ada 4 (empat): rafa’, nashab, jer (khafadh), jazm.

 

I’rab yang masuk pada kata benda (isim) adalah rafa’, nashab, jer (khafadh)
I’rab yang masuk pada kata kerja (fi’il) adalah rafa’, nashab, jazm.

Kata benda (isim) dan kata kerja (fi’il) yang dapat di-i’rab dengan 2 macam yaitu di-i’rab dengan harkat dan di-i’rab dengan huruf.

Kata-kata yang dapat di-i’rab ada 2 macam yaitu di-i’rab dengan harkat dan di-i’rab dengan huruf.

Kata yang di-i’rab dengan harkat ada empat macam yaitu:
(a) Isim mufrod (kata benda bentuk tunggal),
(b) Jamak taksir (kata benda jamak tak beraturan),
(c) Jamak mu’annats salim (kata benda jamak perempuan),
(d) Fi’il mudharik (kata kerja waktu sekarang) yang akhirnya tidak bertemu sesuatu.

 

Kata yang di-i’rob dengan huruf ada 4 (empat):

(a) Isim tasniyah (kata benda arti dua);

(b) jamak mudzakkar salim (kata benda jamak beraturan);

(c) asma’ul khomsah  (اَبٌ, أَخٌ, حَمٌ, فُوْ, ذُوْ );

(d) af’alul khomsah (kata kerja khusus yang lima).

Isim tasniyah rofak dengan huruf alif, nashab dan jar dengan huruf ya’.

Contoh rofak                         :  الزَّيْدَانِ (az zaidaani),  قَائِمَانِ (qaimaani)

Contoh nashab & jar           : الْمُسْلِمَيْنِ (al muslimaini),  المُعَلِّمَيْنِ (al muallimaini)

Jamak mudzakkar salim rafa’ dengan huruf wawu nashab dan jar dengan huruf ya’.

Contoh rofak                         : اَلصَّالِحُوْنَ (as shalihuuna)

Contoh nashab & jar           :  التَّوَّابِيْنَ(at tawwaabina)

Asma’ul khomsah rafa’ dengan huruf wawu, nashob dengan alif, jar dengan huruf ya’.

Rofak   :

  • Kata اَبٌ jika disambungkan, maka akan menjadi أَبُوكَ artinya ayahmu
  • Kata أَخٌ jika disambungkan, maka akan menjadi أَخُوْكَ artinya saudaramu

Nashab :

  • Kata حَمٌ jika disambungkan, maka akan menjadi حَمَاكَ artinya iparmu
  • Kata فُوْ jika disambungkan, maka akan menjadi فَاكَ artinya mulutmu

Jar   :

  • Kata فُوْ jika disambungkan, maka akan menjadi فِيْكَ artinya mulutmu
  • Kata ذُوْ jika disambungkan, maka akan menjadi ذِيْ مَالٍ  artinya yang mempunyai harta

 

Af’alul khamsah rafa’ dengan huruf nun, nashab dan jazm dengan membuang huruf nun.

 

FI’IL MADHI, MUDHARIK, AMAR

 

Fi’il atau kata kerja itu ada 3 (tiga) yaitu fi’il madhi, fi’il mudharik, fi’il amar. Contoh

ضَرَبَ ، يَضرِبُ ، اضرِبْ

 

Fi’il madhi (kata kerja bentuk lampau) huruf akhirnya berharkat fatah selamanya.

 

Fi’il amar (kata kerja bentuk perintah) i’rab jazam selamanya.

Fi’il mudharik (kata kerja bentuk sekarang dan yang akan datang) adalah fi’il yang huruf awalnya terdiri dari salah satu huruf yang 4 (empat) yang terkumpul dalam kata  أنَيتُ yaitu alif, nun, yak, tak.

Fi’il mudharik di-i’rob rafak kecuali setelah kemasukan amil nashab atau jazam.

Adapun amil yang menashabkan fi’il mudharik ada 4 yaitu;

أَنْ، ولَنْ، وإذنْ، وكَيْ

 

Adapun amil yang menjazamkan fi’il mudharik ada 3 yaitu;

لَمْ، ،ولا النَّهيِ ، واِنْ

 

 

 

 

 

 

 

Soal

  1. Apa itu I’rab?
  2. Ada berapa I’rab itu? Sebutkan!
  3. Sebutkan I’rab yang masuk pada kata benda dan kata kerja!
  4. Sebutkan kata-kata yang di I’rab dengan harkat!
  5. Sebutkan kata-kata yang di I’rab dengan huruf!
  6. Sebutkan contoh pada kata dibawah ini! (selain yang ada pada materi)
  1. Isim tasniyah nashab
  2. Jamak mudzakkar salim rafak
  3. Asmaul khomsah rafak
  4. Asmaul khomsah jar
    1. Sebutkan amil nashab!
    2. Sebutkan amil jazem!