wakaf pesantren

Seluruh Santri, Asatidz, dan Warga Melaksanakan Sholat Idul Adha di Pesantren Alam Sabilul Huda

Hari ini, 17 Juni 2024, seluruh santri, asatidz, dan warga melaksanakan Sholat Idul Adha di halaman Masjid Pesantren Alam Sabilul Huda. Suasana penuh khidmat dan kebersamaan menyelimuti pelaksanaan sholat yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Untuk kali ini yang bertindak sebagai Khotib adalah Ustadz Ilyas, sedangkan yang bertindak sebagai Imam adalah Ustadz Tarifal Mujahid.

Dalam khutbahnya, Ustadz Ilyas menyampaikan pentingnya keikhlasan dalam berkurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Beliau juga mengingatkan akan makna dan hikmah dari pelaksanaan Idul Adha serta semangat berbagi yang harus selalu diutamakan dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah selesai melaksanakan sholat, acara dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban. Pada pelaksanaan qurban kali ini, Pesantren Alam Sabilul Huda menerima sumbangan dari para jamaah berupa satu ekor sapi dan lima ekor domba. Hewan-hewan qurban tersebut disembelih dan dagingnya akan dibagikan kepada santri, asatidz, warga sekitar pesantren, dan mereka yang membutuhkan.

Semangat gotong royong dan kebersamaan sangat terlihat dalam pelaksanaan kegiatan ini. Semua pihak, baik santri, asatidz, maupun warga, bahu-membahu dalam proses penyembelihan hingga pendistribusian daging qurban. Acara berlangsung lancar dan penuh dengan kebahagiaan, menjadi momen penting dalam mempererat tali silaturahmi antar seluruh warga Pesantren Alam Sabilul Huda.

Idul Adha kali ini menjadi bukti nyata dari kebersamaan dan semangat berbagi yang selalu dijunjung tinggi oleh seluruh keluarga besar Pesantren Alam Sabilul Huda. Semoga semangat dan hikmah Idul Adha dapat terus kita jaga dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

pendaftaran santri baru 2025

Keunggulan dari Pesantren Alam

Pesantren Alam, seperti Pesantren Alam Sabilul Huda di Karangpandan, Karanganyar, memiliki pendekatan yang unik dan efektif dalam membangun karakter dan akhlak santri. Pendekatan ini berakar pada pemahaman mendalam tentang jati diri manusia yaitu sebagai hamba Allah dan juga kesadaran akan peran manusia sebagai khalifah di bumi.

Berikut adalah penjelasan mengenai keunggulan ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Ust Sodikin selaku salah satu penggagas pesantren alam:

1. Mengenalkan Jati Diri sebagai Hamba Allah

Di Pesantren Alam, santri diajarkan untuk memahami jati diri mereka sebagai hamba Allah. Pendidikan agama yang mendalam mencakup pembelajaran tentang tauhid (keesaan Allah), fiqh (hukum Islam), dan akhlak (etika Islam). Melalui pengajaran ini, santri diajarkan untuk menyadari keberadaan mereka sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki tujuan hidup yang jelas.

  • Pemahaman Tauhid

Santri diperkenalkan dengan konsep tauhid yang mendalam, yang mengajarkan bahwa hanya Allah yang layak disembah dan diandalkan. Pemahaman ini membangun kesadaran spiritual yang kuat, membuat santri selalu merasa dekat dengan Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka.

  • Praktik Ibadah yang Kuat

Melalui ibadah yang konsisten seperti shalat, puasa sunnah, dan dzikir, santri diajarkan untuk menjaga hubungan yang erat dengan Allah. Ibadah yang dilakukan secara rutin dan khusyuk  membantu membentuk karakter yang disiplin dan taat kepada perintah-Nya.

2. Pemahaman sebagai Khalifah di Bumi

Selain memahami jati diri sebagai hamba Allah, santri juga diajarkan tentang peran mereka sebagai khalifah di bumi. Ini berarti mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara alam serta masyarakat sekitar.

  • Konsep Khalifah

Santri diperkenalkan dengan konsep khalifah yang berarti pemimpin atau pengelola bumi. Mereka diajarkan bahwa setiap manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memperbaiki kondisi sosial di sekitarnya.

Baca: Misi Utama Manusia sebagai Khalifah

3. Perubahan Akhlak atau Karakter

Pemahaman mendalam tentang jati diri sebagai hamba Allah dan kesadaran akan peran mereka sebagai manusia berdampak langsung pada perubahan akhlak dan karakter. Santri yang memiliki kesadaran spiritual yang kuat cenderung memiliki akhlak yang mulia, seperti:

  • Kejujuran
  • Ikhlas
  • Tawadhu
  • Berani dan Tanggung Jawab
  • Tangguh
  • Kedisiplinan

Dengan pemahaman dan kesadaran sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi, santri tidak hanya berubah dalam akhlak pribadi tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Mereka menjadi agen perubahan yang aktif, mempromosikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam).

4. Belajar dari dan bersama Alam

tahfidzul quranSantri di Pesantren Alam menjadikan apa yang ada disekitarnya adalah sebagai media pembelajaran. Memiliki motto” setiap kejadian adalah ilmu, setiap orang menjadi guru, setiap tempat adalah Madrasah atau Sekolah. Menjadikan pembelajaran di pesantren Alam sebagai pesantren 24 jam belajar dengan media dan sarana tak terbatas.

Kesimpulan

Pesantren Alam Sabilul Huda di Karangpandan, Karanganyar, dengan pendekatan pendidikan berbasis alam dan spiritual, berupaya membangun karakter dan akhlak santri yang kuat. Dengan mengenalkan jati diri sebagai hamba Allah dan pemahaman tentang peran sebagai khalifah di bumi, diharapkan kelak pesantren ini mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki karakter yang mulia dan peduli terhadap lingkungan. Hasilnya adalah santri yang memiliki kesadaran diri tinggi, akhlak yang baik, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat dan alam sekitar.

Menjadi Khalifah di Muka Bumi

Manusia sebagai khalifah di muka bumi memiliki misi utama yang mencakup pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan bumi serta seluruh isinya sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Misi ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, menjaga lingkungan, hingga membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Berikut adalah penjelasan mengenai misi utama manusia sebagai khalifah di bumi beserta dalilnya dalam Al-Quran dan hadits:

1. Menjaga dan Memelihara Bumi

Manusia diberi amanah untuk menjaga dan memelihara bumi serta semua makhluk yang ada di dalamnya. Tugas ini mencakup menjaga lingkungan, mengelola sumber daya alam dengan bijak, dan mencegah kerusakan.

Dalil Al-Quran:

  • Surah Al-Baqarah (2:30): “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu?’ Tuhan berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.'”
  • Surah Al-A’raf (7:31): “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

2. Menegakkan Keadilan

Sebagai khalifah, manusia bertugas menegakkan keadilan di muka bumi. Keadilan ini mencakup semua aspek kehidupan, baik dalam hukum, ekonomi, sosial, maupun dalam hal lainnya.

Dalil Al-Quran:

  • Surah Al-Ma’idah (5:8): “Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”

3. Beribadah kepada Allah

Ibadah adalah misi utama manusia sebagai khalifah di bumi. Manusia diciptakan untuk menyembah Allah dan mengikuti semua perintah-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

Dalil Al-Quran:

  • Surah Adz-Dzariyat (51:56): “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”

4. Mengelola dan Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Bijak

Manusia sebagai khalifah harus mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, tanpa merusak atau mengeksploitasi berlebihan. Prinsip ini mengajarkan manusia untuk berperilaku ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dalil Al-Quran:

  • Surah Al-An’am (6:141): “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin), dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

5. Mengajak kepada Kebaikan dan Mencegah Kemungkaran

Sebagai khalifah, manusia juga memiliki tanggung jawab untuk mengajak sesama kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ini mencakup berbagai aktivitas dakwah, pendidikan, dan pengajaran nilai-nilai Islam.

Dalil Al-Quran:

  • Surah Ali Imran (3:104): “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Dalil Hadits:

  • Hadits Riwayat Muslim: “Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim no. 49)

Kesimpulan

Misi utama manusia sebagai khalifah di muka bumi meliputi menjaga dan memelihara bumi, menegakkan keadilan, beribadah kepada Allah, mengelola sumber daya alam dengan bijak, serta mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dalil-dalil dari Al-Quran dan hadits menggarisbawahi pentingnya peran ini dan memberikan panduan bagi manusia untuk menjalankan tanggung jawabnya dengan benar. Dengan memahami dan melaksanakan misi ini, manusia dapat memenuhi tujuan penciptaannya dan membawa kebaikan bagi seluruh makhluk di bumi.

Kunjungan Pesantren Nurul Quran ke Pesantren Alam Sabilul Huda

Karanganyar, 24 Mei 2024 – Pesantren Nurul Quran mengadakan kunjungan ke Pesantren Alam Sabilul Huda dalam rangka studi banding dan silaturahim. Kunjungan ini berlangsung pada hari Kamis, 24 Mei 2024, dengan tujuan mempererat hubungan antar pesantren sekaligus bertukar pengalaman dan pengetahuan dalam pengelolaan pendidikan pesantren.

Rombongan dari Pesantren Nurul Quran yang dipimpin oleh Ust Riyadi S.Pd Al Hafidz disambut hangat oleh pimpinan Pesantren Alam Sabilul Huda,Ust Sodikin, beserta jajaran pengurus.

Dalam sambutannya, Ust Riyadi  mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas sambutan yang hangat dari Pesantren Alam Sabilul Huda. Beliau berharap kunjungan ini dapat mempererat tali silaturahim dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak. “Kami ingin belajar dari Pesantren Alam Sabilul Huda bagaimana merintis pesantren,” ujar Ust Riyadi

Agenda utama dari kunjungan ini adalah konsultasi dan sharing bagaimana proses mendirikan Pesantren Alam Sabilul Huda. Pesantren Alam Sabilul Huda dianggab sebagai pesantren yang memiliki percepatan dalam pendirian hingga pencapaian saat ini.

Ustadz Sodikin dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan Pesantren ini lahir dari sebuah tekad untuk menjadi Hamba Alloh yang kemudian mampu melanjutkan risalah kenabian memimpin alam semesta. Harapannya agar kunjungan ini dapat menjadi sarana untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman. “Kami sangat terbuka untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Semoga kunjungan ini menjadi awal yang baik untuk kerjasama yang lebih erat di masa depan,” tuturnya.

Selain studi banding, acara ini juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab antara kedua pihak. Para pengurus dan santri dari kedua pesantren berkesempatan untuk berdialog langsung mengenai tantangan dan solusi dalam mengelola pesantren.

Kunjungan diakhiri dengan penyerahan cenderamata dari Pesantren Nurul Quran kepada Pesantren Alam Sabilul Huda sebagai simbol persahabatan dan silaturahim yang telah terjalin. Kedua pihak berharap agar hubungan baik ini dapat terus terjaga dan membawa manfaat yang besar bagi kemajuan pendidikan pesantren di Indonesia.

Dengan kunjungan ini, Pesantren Nurul Quran dan Pesantren Alam Sabilul Huda menunjukkan komitmennya untuk terus belajar dan berkembang bersama demi mencetak generasi santri yang unggul dan berakhlak mulia.