dauroh pra nikah

Pesantren Alam Sabilul Huda Gelar Dauroh Pra Nikah

Karanganyar – Membekali diri sebelum menuju ke pernikahan adalah hal yang sangat penting bagi para Singlelillah agar dapat meraih kehidupan pernikahan impian. Banyak singlelillah yang salah kaprah dalam mengartikan sebuah pernikahan impian, kehidupan pernikahan yang sakinah, mawaddah warahmah. Yang menimbulkan banyaknya kasus perceraian yang dikarenakan kurangnya ilmu yang dimiliki.

Dauroh pra nikah dauroh pra nikah

Maka dari itu, pada hari Sabtu tanggal 25 September 2021 kemarin, Pesantren Sabilul Huda mengadakan Daurah Pra Nikah dengan mengangkat tema Singlelillah Road to Jannah. Acara ini diadakan di kompleks Pesantren Alam Sabilul Huda di Dukuh Sepete, TohKuning, Karangpadan, Karanganyar. Kegiatan Daurah Pra Nikah ini insyaaAllah akan dilaksanakan berkesinambungan setiap satu bulan sekali.

Acara yang dimulai dari pukul 18.00 WIB ini terdiri dari beberapa rangkaian acara, diawali dengan acara Sholat Maghrib berjamaah di Masjid Nur Huda. Kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama disambung dengan pelaksanaan Sholat Isya’ berjamaah. Ba’da Isya masuk acara inti yaitu penyampaian materi dari Ustadz Yosi Al Muzanni. Beliau adalah founder Klik Nikah dan juga penulis buku Nikaphobia.

Kegiatan ini diikuti oleh 17 peserta akhwat serta 2 peserta ikhwan dari daerah Solo dan sekitarnya, ditambah dengan jamaah masjid Nur Huda yang juga antusias untuk mengikuti kajian tersebut.

Membahas tentang pernikahan memang sangat menarik dan tidak ada habisnya. Para peserta terlihat antusias dengan materi yang disampaikan oleh Ustadz Yosi. Diselingi tawa para peserta kajian karena jokes-jokes yang dilontarkan Ustadz Yosi di sela-sela materi yang beliau sampaikan. Kajian di akhiri dengan beberapa tips ketika memilih pasangan dari Ustadz Yosi dan tanya jawab dengan peserta. Kemudian dilanjutkan dengan doa dan munajat yang dipimpin oleh Ustadz Shodikin selaku Mudhir Pesantren Alam Sabilul Huda.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Qiyamul Lail pada Minggu, 26 September 2021 dini hari pukul 03.30 WIB, sholat shubuh berjamaah yang disambung dengan tausiyah dari Ustadz Shodikin yang membahas tentang 4 visi dalam membangun keluarga yang menjadi penutup rangkaian kegiatan Daurah Pra Nikah Pesantren Alam Sabilul Huda. ( Nana/red )

 

 

Artikel lainya

PESANTREN ALAM SABILUL HUDA SELENGGARAKAN KAJIAN BERSAMA WARGA

Karanganyar – Sabtu, 18 September 2021 Pesantren Alam Sabilul Huda menyelenggarakan kegiatan bersama warga. Pengajian bertajuk SAT-NIGHT PESANTREN ALAM SABILUL HUDA yang dilakukan secara offline ini dilaksanakan di kompleks Pesantren Alam Sabilul Huda dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana Pesantren Alam Sabilul Huda sejak pesantren ini didirikan di akhir tahun 2020 kemarin. Dengan mengusung harapan melalui diselenggarakannya kegiatan-kegiatan ini nantinya Pesantren Alam Sabilul Huda dapat lebih dikenal dan dapat menjadi media dakwah di masyarakat sekitar Solo Raya khususnya dan akan meluas hingga ke seluruh Indonesia.  

pesantren alam sabilul huda

Pesantren Alam Sabilul Huda mengawali langkah perjuangan dakwah ini dengan menyelenggarakan kegiatan pengajian di hari Sabtu, malam Minggu yang di hadiri oleh warga di sekitar lingkungan Pesantren Alam Sabilul Huda yang tidak lain adalah jamaah Masjid Nur Huda.

Pengajian yang dimulai dari pukul 19.30 malam ini diawali dengan pembukaan serta sambutan dari Ust. Muhammad Sodikin selaku Kepala Pondok Pesantren Alam Sabilul Huda. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an kemudian dilanjutkan ke acara inti yang disampaikan oleh Ust. Sholikhin Abu Izzudin atau biasa disapa Pak Shol.

Dengan mengangkat tema “re-Connect with Qur’an”, ditujukan agar dapat kembali mendekatkan kita, civitas Pesantren Alam Sabilul Huda serta warga sekitar kepada ayat-ayat Allah SWT melalui kegiatan tersebut.

“Bulan dimana Al-Qur’an diturunkan, yaitu Bulan Ramadhan menjadi bulan paling mulia. Rasul yang mendapatkan kitab Al-Qur’an menjadi Rasul Allah yang paling mulia, Rasulullah SAW. Tempat dimana Al-Qur’an diturunkan menjadi kota paling mulia yaitu Makkah dan Madinah” tutur Pak Shol dalam ceramahnya.

 

    

Karena hal inilah, ketika diawali dengan memuliakan Al-Qur’an maka diharapkan kemuliaan Al-Qur’an dapat memberikan kemuliaan kepada Pondok Pesantren Sabilul Huda, warga dan lingkungan sekitar dimana Pesantren Alam Sabilul Huda berada. Selain itu, semoga kemuliaan Al-Qur’an juga dapat turut serta mendampingi perjalanan dakwah Pesantren Alam Sabilul Huda kedepannya. Aamiin

 
 
 
 
santri

SANTRI NGENGER MASIH ADAKAH?

SANTRI NGENGER MASIH ADAKAH?
oleh: Sodikin

Nyantri pada zaman dahulu ada sebutan dalam bahasa jawa NGENGER.
Nener ke kiyai atau yang dianggap berilmu.
Santri tersebut tinggal di pondok pak Kyai untuk ngaji dan sekaligus khidmat atau bantu bantu.
Dan mereka rela apapun juga yang di minta pondok seperti bekerja di sawah, ladang dan lain lain.
sebagai timbal balik mereka tidak membayar apa apa alias gratis.

Itulah kesungguhan, kesungguhan dalam upaya mendapat kan ilmu dan menjadi orang yang lebih baik.
Setelah pulang dari pondok diharapkan bisa menjadi bagian pendakwah yang mulia dan dimuliakan.
Nah saat ini konsep tersebut sudah jarang, pesantren sudah menjelma dengan manajemen modern. Pondok pesantren bergeser ke arah manajemen pendidikan formal, ada SD, SMP, SMA dll.
Sehingga santri harus membayar biaya pendidikan, sehingga kesungguhan atau mujahadah dalam menuntut ilmu serta berkhidmat kepada kiyai atau ustadz berkurang. Khan sudah bayar…

Tidak semua memang, sebab masih ada pesantren yang ia tidak menentukan bayaran yg mahal atas bahkan ada juga yang gratis. Sebut saja seperti pesantren yang santrinya adalah dari masyarakat tidak mampu, yatim dan duafa.

Namun terkadang secara tidak langsung disadari atau tidak istilah yatim piatu dan duafa ini kadang lebih dominan jadi “eksploitasi” kedermawanan untuk para donatur. Tidak 100% salah memang karena kenyataanya memang pondok tersebut membutuhkan operasional dan juga nyata adanya anak anak yatim dan duafa. Namun jika kembali melihat perjalanan pesantren zaman dulu terdapat konsep timbal balik antara santri dan kiyai /pengelola Pesantren.

Apa itu?
Santri khidmat ke pesantren dan pesantren memberi ilmu dan menggratiskan santrinya.
Dari sinilah ada tantangan besar bagi pesantren yaitu dapat memberikan lapangan pekerjaan sebagai sarana khidmat untuk santri. Pentingnya pesantren mendidik kemandirian dan enterpreneur bagi santri agar kelak santri dapat menjadi pribadi yang mandiri. Menjadi pendakwah yang ia bisa melayani ummat bukan membebani.
Santri bekerja bukanlah eksploitasi sebab santri harus diajarkan kehidupan nyata di masyarakat. Lantas bagaimana nanti dengan target akademik dan materi pelajaran atau hafalan??
Disinilah pentingnya menentukan arah kurikulum pembelajaran pesantren sejak awal, kemanakah mereka akan dibentuk dan sebagai apa.

Tulisan ini sekedar bagian muhasabah atau pengingat diri agar pesantren alam sabilul huda dapat menjadi bagian solusi. Sebagai pesantren yang mandiri dan memandirikan, berdaya dan memberdayakan, sejahtera dan mensejaterakan

Keutamaan Menghafal Al Quran

KEUTAMAAN MENGHAFAL AL-QUR’AN 

keutamaan menghafal al quran

Menghafal Alquran termasuk ibadah sebagai tujuan hidup dalam Islam jika, dilakukan ikhlas karena Allah dan bukan untuk mengharapkan pujian di dunia sebagaimana fungsi alquran dalam kehidupan dan keajaiban alquran di dunia.

 Bahkan salah satu ciri orang yang berilmu menurut standar Alquran adalah mereka yang memiliki hafalan Alquran sebagai cara dan bentuk manfaat membaca alquran setiap hari, Allah berfirman,

بَلْ هُوَ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

Bahkan, Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata, yang ada di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu..(QS. al-Ankabut: 49).

Berikut adalah 13 Keutamaan Menghafal Al Quran bagi kehidupan dunai dan akhirat.

1. Hati Tidak Akan Pernah Merasa Kosong

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu:
“Orang yang tidak mempunyai hafalan Alquran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh”. (Hadis diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadis ini hasan sahih).

2. Memperoleh penghormatan dari Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam

Dari Abi Hurairah Radiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al Qur’an mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Alquran-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam :”Berapa banyak Alquran yang telah engkau hafal, hai Fulan?” ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta surah Al-Baqarah. Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam kembali bertanya: “Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?” Ia menjawab: Betul.

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:”Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!”. Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya.

Mendengar komentar itu, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Pelajarilah Alquran dan bacalah, karena perumpamaan orang mempelajari Alquran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Alquran- adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik”

(Hadis diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadis hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada ‘Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).

3. Mengenakan Mahkota Kehormatan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَجِىءُ الْقُرْآنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ حَلِّهِ فَيُلْبَسُ تَاجَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ زِدْهُ فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ فَيَرْضَى عَنْهُ فَيُقَالُ لَهُ اقْرَأْ وَارْقَ وَتُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً

Alquran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafiz Alquran mahkota kemuliaan. Alquran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafiz quran, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca. (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan shahih).

4. Kebahagiaan Bagi Kedua Orang Tua

Sabda Rasulullah saw.:

“Dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Pada hari kiamat nanti, Alquran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Alquran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: “Apakah anda mengenalku?”

Penghafal tadi menjawab; “saya tidak mengenal kamu.” Alquran berkata; “saya adalah kawanmu, Alquran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan.

Maka penghafal Alquran tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan di tangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia keseluruhannya.

Kedua orang tua itu lalu bertanya: “kenapa kami di beri dengan pakaian begini?” Kemudian dia menjawab, “kerana anakmu hafal Alquran.”

Kemudian kepada penghafal Alquran tadi diperintahkan, “bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya.” Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil).

5. Mendapatkan Tempat yang Tinggi di Surga

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:

“Dari Sisyah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan surga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Qur’an. Maka tingkatan surga yang dimasuki oleh penghafal Al Qur’an adalah tingkatan yang paling atas, di mana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.

 Baca juga: Pendaftaran Santri Program Tahfidz telah dibuka

6. Penghafal Al Qur’an adalah keluarga Allah ‘Azza wa Jalla

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga diantara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Alquran. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)

7. Hatinya terbebas dari siksa

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam

” Dari Abdullah Bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam Baginda bersabda: ” bacalah Alquran karena Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal Alquran. Sesungguhanya Alquran ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukannya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Alquran maka hendaklah ia bergembira”.

8. Mendapatkan Kehormatan Dari Sesama Manusia

“Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya”. (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah saw. sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah diantara keduanya yang lebih banyak hafal Alqur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)

9. Mendapat syafaat dari Alquran

“PenghafAlquran akan datang pada hari kiamat dan AlQuran berkata: “Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). AlQuran kembali meminta: Wahai Tuhanku, ridhailaih dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR Tirmidzi)

10. Disayang oleh Rasulullah

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:

“Dari Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu Bahawa Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam menyatukan dua orang dari orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad. Kemudian nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam bertanya, “dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al Qur’an?” apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahat”.

11. Mendapat syafaat dari Alquran

“Penghafal Alquran akan datang pada hari kiamat dan Alquran berkata: “Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). Alquran kembali meminta: Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR Tirmidzi)

12. Termasuk sebaik-baik manusia

“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang mempelajari Alqurandan mengajarkannya” (HR. Bukhari).

Demikian keutaman menghafal Al Quran, semoga kita adalah salah satu yang termasuk didalamnya. aamiin