Mendidik anak dengan Al Quran

Sahabat Pesantren Alam yang berbahagia, semoga Alloh karuniakan kita kesematan untuk terus menorehkan dan mewariskan kebaikan kebaikan. Terkhusus kebaikan pada anak yang menjadi amanah kita.
Usia anak pra sekolah, diyakini banyak pihak sebagai masa emas,gold age. Masa paling baik untuk menampung dan menghafalkan sesuatu. Pada masa ini anak menyerap segala informasi yang ada. Ibarat spons menyerap semua air , tak peduli apakah itu air bersih atau air kotor. Daya hafal dan penalarannya berbanding terbalik. Daya hafalnya akan semakin berkurang sesuai dengan pertumbuhan usianya. Sebaliknya penalarannya semakin bertambah.

Menghafal Al Quran

Orang tua muslim yang cerdas akan memanfaatkan masa ini dengan sebaik-baiknya.Dapat memilih sesuatu yang menjadi prioritas untuk dihafal oleh anak. Sering kita dengar sebagian orang tua yang memaksa anaknya untuk menghafal sesuatu yang kurang berguna. Misalnya nama-nama pahlawan, jenis-jenis musik, nama-nama artis. Sebenarnya semuanya bisa berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan masa. Pada satu sisi, kita mungkin bangga jika anak bisa menyebutkan nama-nama tersebut dengan tangkas. Tetapi sadarkah kita bahwa itu sama saja kita memfungsikan memori anak dengan “sampah” yang sama sekali tidak diperlukan bagi kehidupannya mendatang.

Orang tua perlu memperhatikan perbedaan kemampuan individual anak. Daya hafal tiap anak berbeda-beda. Tak perlu panik bila kita dapati anak kita tak sehebat anak tetangga. Tetapi perlu usaha dari orang tua dengan cara yang baik dan penuh kasih sayang. Dalam dunia pendidikan, teori conditioning mengatakan, seorang anak akan belajar dengan mudah bila dalam situasi yang menyenangkan, dan itu akan lebih berkesan dalam hidupnya. Segala permasalahan anak perlu disikapi dengan bijaksana.

Pada kenyataannya hafalan adalah suatu beban yang harus dipikul. Karena itu sebaik-baik beban adalah yang memang diperlukan sebagai bekal dimasa yang akan datang. Maka orang tua perlu seleksi terhadap materi yang dihafal anak baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Jangan sampai berlebihan sehingga melebihi kapasitas. Jika beban kelewat berat, fungsi kreatif dan emosi pikiran anak yang sesungguhnya sangat penting, tidak dapat berfungsi secara baik. Selain itu pada masa ini kepribadian anak sedang berkembang. Kepribadian sebagai bekal baginya dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.

Hal-hal yang perlu dihafalkan dan sangat baik bagi anak kita misalnya ayat-ayat Al-Quran, doa-doa dan hadits. Ayat-ayat Al-Quran perlu dihafal sebagai bekal dalam hidupnya, tidak hanya untuk masa yang akan datang tetapi juga untuk kehidupan yang dilalui. Bukankah Allah menjanjikan ketenangan hati, lapang jiwa dan ketajaman akal bagi orang yang mencintai Al-Quran? Pada usia ini jiwa, hati dan fikiran mereka masih bersih.

Dalam sejarah para salafus sholeh telah berhasil mendidik anaknya untuk mencintai Al-Quran dan menghafalnya. Tanpa ada kesepakatan, bila ada yang belajar hadits atau ilmu yang lain seorang anak harus menghafal Al-Quran. Menurut Ibnu Khaldun, pengajaran orang tua terhadap anak tentang Al-Quran adalah syiar dalam agama Islam. Dan semua bidang ilmu boleh dikuasai tetapi harus dekat dulu dengan Al-Quran. Ibnu Sina juga berpendapat bila anak dipersiapkan untuk cinta pada Al-Quran dan bisa menguasai huruf hijaiyah maka ia akan mudah menguasai ilmu agama yang lain.

Rasulullah Salallahu alaihiwasalam bersabda, jika mampu mendidik anak dekat pada Al-Quran maka kita akan hidup di bawah naungan arsy Allah.
Didiklah anakmu dalam tiga hal:
1. Mencintai nabimu
2. Mencintai agama
3. Membaca Al-Quran

Karena sesungguhnya orang yang mengamalkan Al-Quran akan berada di bawah naungan arsy Allah bersama para nabi yang suci. Pada saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.

Menghafal Doa doa

Doa sangat penting dihafalkan, karena ia merupakan wujud komunikasi seorang hamba kepada Tuhannya. Ada suatu pengakuan sadar bahwa dirinya adalah hamba, sementara yang diserunya adalah Tuhan, tempat ia menggantungkan hidup. Murtadha Mutahhari menjelaskan bahwa doa adalah suatu sebab atas takdir yang telah diputuskan. Doa merupakan salah satu sebab di semesta ini, yang memiliki pengaruh penting atas nasib manusia seperti dikemukakan sebuah hadits bahwa doa menolak qadha walaupun telah selesai diputuskan. Allah menegaskan dalam Al-Quran menegaskan, jika hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat dan memenuhi doa orang yang memohon kepadaKu.

Alangkah bijaksana bila orang tua tidak hanya memerintah anak untuk menghafal atau membaca tetapi sekaligus memberikan pengertian tentang keutamaan-keutamaannya. Dan hal itu sangat dibutuhkan baginya. Jika hal ini mampu kita lakukan beban menghafal itu tidak lagi terasa berat tetapi sebaliknya seperti sesuatu yang menmang disenanginya. Memberikan sebuah pengertian tentang sesuatu secara tepat, akan membuat anak-anak kita ‘menjadi lapar’ dan beban hafalan itu berubah menjadi makanan yang diperlukan.

Semoga bermanfaat.

Mara’ji: “Mencerdaskan Anak” – Suharsono
Sumber :alhikmah.com

Pesantren alam

TERNYATA INI KEGIATAN YANG MEMBUAT ANAK SUKA DI PESANTREN ALAM SABILUL HUDA

Karanganyar – Membangun karakter anak anak itu membutuhkan cara dan pendekatan yang berbeda. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kemudian Pesantren Alam Sabilul Huda mengadakan event camp sambil Mesantren. Religi Super Camp sebuah kegiatan pesantren kilat khas Pesantren Alam Sabilul Huda kembali digelar pada hari Sabtu dan Ahad, 23-24 Oktober 2021 di Pesantren Alam Sabilul Huda. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari 1 malam ini ditujukan untuk anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar/MI khususnya kelas 4, 5, dan 6 serta yang duduk di bangku SMP atau Sekolah Menengah Pertama.

Kegiatan seperti ini diagendakan untuk diadakan setiap satu bulan sekali ini Bertujuan untuk menumbukhan kebiasaan-kebiasaan positif pada anak yang sesuai dengan akhlak Qur’an yang sekarang mulai menjauh dari dalam diri kita.namun dengan cara yang fun dan menarik.

Melalui kegiatan Religi Super Camp ini, para peserta diajak untuk bersama sama mencintai kebersihan, kerapihan, tertib dan akhlak lainya. Peserta juga mendapatkan materi mengenal dan mencintai Nabi Muhammad SAW. Peserta diajak juga untuk menghafal Quran namun dengan cara sambil bermain, selain itu diisi juga dengan materi dobrak diri dan penguatan karakter, pembiasaan ibadah-ibadah sunnah kepada peserta.

Kegiatan bulanan yang diikuti oleh kurang lebih 14 orang anak dari beberapa daerah sekitar Kabupaten Karanganyar ini dimulai pada hari Sabtu siang, tepatnya pukul 13.00 WIB. Dimulai dengan pembukaan event yang dipimpin langsung oleh Ust. Muhammad Shodikin selaku Mudhir Pesantren Alam Sabilul Huda. Setelah dibuka, kegiatan berlanjut dengan penyampaian materi dan game-game edukasi untuk belajar Al-Qur’an. Kegiatan pada hari sabtu ditutup dengan sesi penyampaian materi oleh Ust. Muhammad Muslam dari Surakarta tentang Game Qur’an .

Jadwal Kegiatan

Kegiatan dilanjutkan lagi pada hari Ahad mulai pukul 03.30 WIB untuk sholat Tahajjud dilanjut dengan Sholat Shubuh berjamaah. Selesai sholat, terdapat waktu bebas bagi peserta sebelum dilanjutkan ke kegiatan selanjutnya yaitu Outbond yang dipandu oleh Kak Ardhi dari Badr Islamic Adventure. Para peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti serangkaian game-game yang diberikan. Selepas outbond, peserta dipersilakan untuk bersih-bersih diri dan mengemas barang-barang yang dibawa sebelum penutupan kegiatan.

Pukul 10.00 WIB kegiatan selesai. Acara penutupan kegiatan dilakukan di Masjid Nur Huda dengan dipimpin langsung oleh Ust. Shodikin selaku Mudhir Pondok Pesantren Alam Sabilul Huda. Dengan begitu, maka berakhirlah serangkaian kegiatan pada event Religi Super Camp Pesantren Alam Sabilul Huda. Semoga para peserta bisa mendapatkan kesan dan pengaruh positif dari kegiatan yang kami selenggarakan ini. Dan sampai jumpa di event selanjutnya.

Bagi yang belum pernah ikut, yuuuukkkk jangan mau ketinggalan!!!!!!

 

 

disiplin pesantren

Mencintai Tanggung Jawab

Setiap hari santri yang bertugas sebagai penanggung jawab kebersihan pesantren memberikan laporan harian hasil piket adik adik santri.
Ini adalah salah satu ikhtiar untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, kepemimpinan dan tentunya kebersihan di lingkungan pesantren.
Anak anak santri dengan senang hati melakukan kebersihan sebab mereka juga yang akan menikmati jika tempat mereka belajar itu bersih dan rapi. Selain itu, ada juga Penanggung jawab kedisiplinan dan ibadah.
Pesantren alam sabilul huda rupakan pesantren yang masih baru bak seumur jagung, jadi masih berusaha membangun sistem dan pondasi.
Kami berusaha menerapkan disiplin tanpa kekerasan, tugas kami memahamkan pentingnya disiplin selanjutnya mencontohkan dan kemudian membantu adik adik agar bisa menjalankan dengan senang hati sebagai bentuk ibadah.
Mohon doa nya semoga istikomah dan dituntun dalam kebaikan. Aamiin.

IKUT KAJIAN DI PESANTREN ALAM PULANGNYA DAPAT DURIAN

Karanganyar-AlhamduKajian Islam pesantren alamlillah, pekan lalu Pesantren Alam Sabilul Huda kembali menyelenggarakan kajian bersama warga di sekitar pondok. Tepatnya di hari Sabtu, 2 Oktober 2021 kemarin telah dilaksanakan kegiatan kajian rutin setiap sabtu malam.

Kali ini, kajian Sabtu malam Pesantren Alam Sabilul Huda dilaksanakan bersama Ust. Moch. Ridwanullah, Qori Ammar TV, serta Ust. Muh. Shodikin selaku Mudhir Pesantren Alam Sabilul Huda dengan mengusung tema “Mabit Qur’an”.

Dalam tausiyahnya, Ust. Ridwanullah lebih banyak bercerita bagaimana Al-Qur’an membawa hidupnya. Bagaimana Allah SWT menuntun hidup seseorang yang selalu disibukkan dengan Al-qur’an. Dimulai dari kenangan beliau ketika masih menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Isy-Karima yang bermimpi ingin bisa mensyiarkan Al-Qur’an ke seluruh dunia hingga akhirnya bisa berkeliling dunia juga dengan Al-Qur’an. Semua hal tersebut terjadi hanya karena interaksi dan pengamalan beliau terhadap Al Qur’an. Kajian diakhiri dengan sesi tanya jawab serta do’a bersama Ust. Muh Shodikin.

   

Dan seperti biasa, kegiatan dilanjut dengan istirahat, kemudian bangun pukul 03.00 untuk Qiyamul Lail hingga menjelang waktu subuh. Setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah, diakhiri sesi tausiyah pagi oleh Ust. Muh Shodiki untuk mengakhiri kegiatan tersebut.

Selain diikuti oleh warga desa sekitar pesantren, kajian kemarin juga diikuti oleh beberapa peserta dari luar daerah. Peserta terjauh yang datang berasal dari Ngawi, Jawa Timur. Alhamdulillah mendapat kenang-kenangan berupa durian jatuh dari Pesantren Alam Sabilul Huda.