Pengertian Wakaf dan Tujuan Wakaf

Pengertian Wakaf dan Tujuan Wakaf

Kita sering mendengar istilah wakaf. Lalu apakah pengertian dari wakaf? Berikut ulasan mengenai pengertian, tujuan dan cara berwakaf.

Pengertian Wakaf

Wakaf merupakan bentuk amal kebajikan yang berasal dari ajaran Islam, di mana seorang individu atau kelompok menyisihkan sebagian harta atau asetnya untuk dimanfaatkan demi kepentingan umum atau kebaikan sosial.

Secara etimologi, kata “wakaf” berasal dari bahasa Arab وَقَفَ (waqafa) yang memiliki arti “menghentikan” atau “mendiamkan”.

Adapun secara istilah syariat (terminologi), wakaf berarti menahan hak milik atas materi harta benda (al-‘ain) dari pewakaf, dengan tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya (al-manfa‘ah) untuk kebajikan umat Islam, kepentingan agama dan atau kepada penerima wakaf yang telah ditentukan oleh pewakaf.

 

Lantas apasih tujuan dari berwakaf?

Tujuan berWakaf

Seseorang berwakaf bertujuan untuk memenuhi perintah Alloh dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Dalam sebuah hadist Riwayat Ahmad dan Abu Dawud dari Umar bin Khaththab, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seorang anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan doa anak yang shalih.”(HR. Muslim)

Dalam hadis diatas ini menegaskan bahwasanya ibadah ini termasuk dalam bentuk sedekah jariyah yang dapat terus memberikan manfaat bagi si muwakif setelah kematian, sebagaimana halnya ilmu yang dimanfaatkan dan doa anak yang shalih.

Sedekah jariyah yang dilakukan menjadi aset ummat dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti tempat ibadah, pembangunan fasilitas umum, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial.

Dengan adanya wakaf, masyarakat dapat memperoleh manfaat dari pemanfaatan aset-aset yang diwakafkan, sehingga membantu memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup. Selain itu ibadah ini juga berperan dalam untuk infrastruktur ekonomi dan memberdayakan masyarakat. Wakaf seperti ini sering dikenal sebagai wakaf produktif. Jadi pada intinya wakaf tersebut dapat memberi kemanfaatan lebih banyak kepada masyarakat namun nilai wakaf tetap terjaga.

Di samping manfaat material, wakaf juga memiliki nilai spiritual yang mendalam dalam agama Islam. Berwakaf merupakan bentuk ibadah dan pengabdian kepada Alloh Subhanahu wata’ala, sehingga menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan pahala serta berkah-Nya.

 

Lantas bagaiamana cara berwakaf?

Cara BerWakaf

Banyak cara untuk berwakaf, dari mulai cara modern maupun yang konvensional. Namun saat ini banyak cara yang dapat dilakukan untuk berwakaf. Dalam perkembangan tekhnologi dan informasi cara berwakaf dapat dilakukan melalui aplikasi digital atau portal website. Salah satu portal untuk berwakaf bisa dilihat www.pandananyarfoundation.com atau bisa juga di pesantren alam misalnya. Selain itu dapat pula dilakuka dengan cara transfer langsung melalui rekening bank.

Semoga uraian ini bermanfaat, dan kita semua dimampukan untuk dapat bersama sama menjadi muwakif. Aamiin

Pesantren Alam Sabilul Huda Mengajak Masyarakat Berwakaf untuk Pembebasan Lahan Wakaf Terpadu

Pesantren Alam Sabilul Huda Mengajak Masyarakat Berwakaf untuk Pembebasan Lahan Wakaf Terpadu

Karanganyar, 31 Juli 2023 – Pesantren Alam Sabilul Huda membuka program wakaf produktif pembebasan lahan untuk pengembangan pesantren. Lahan wakaf seluas 1470 m2 ini direncanakan untuk pengembangan fasilitas pesantren berupa penginapan tamu, asrama santri, area camping dan kebun sayur yang menjadi satu kesatuan terintegrasi.

Ustad Sodikin selaku Pimpinan Pesantren Alam Sabilul Huda, mengatakan bahwa  wakaf ini merupakan salah satu ikhtiar untuk memberikan fasiltas bagi masyarakat dan upaya membangun kemandirian pesantren melalui kegiatan pertanian.

Lahan wakaf tersebut berada dukuh Blimbing, Desa Toh Kuning, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar tepatnya 100 meter di belakang pesantren.

pesantren alam sabilul huda

Berikut beberapa manfaat dan tujuan yang didapat dari program wakaf tersebut:

1. Asrama Santri Pasca Pensiun

Salah satu program santri yang akan dikembangkan di pesantren ini adalan program santri masa senja atau pasca pensiun. Dengan pertambahan lahan, pesantren akan memiliki kesempatan untuk memperluas asrama santri. Asrama santri ini diharapkan menjadi tempat yang nyaman untuk semakin mendekatkan diri kepada Alloh.

2. Peningkatan Fasilitas Penginapan 

Lahan wakaf yang akan dibebaskan tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun fasilitas penginapan tamu. Dengan adanya penginapan yang nyaman dan representatif, pesantren dapat menampung lebih banyak tamu, termasuk para ulama, cendekiawan, dan penceramah yang berkunjung ke pesantren. Hal ini juga untuk mendukung Pesantren Alam Sabilul Huda sebagai tempat kunjugan wisata religi dan edukasi.

3. Pengembangan Kebun Sayur

Selanjutnya Lahan wakaf ini rencananya juga untuk kebun sayur yang produktif. Kebun ini akan menjadi sumber pangan yang berkelanjutan bagi pesantren, media berkreasi dan beraktifitas bagi santri pasca pensiun, selain itu juga untuk mengajarkan nilai-nilai spiritualitas dan keyakinan kepada Alloh. Selain area pertanian lahan ini kedepanya juga di gunakan untuk area camping.

Bagi masyarakat yang ingin berwakaf untuk mendukung program diatas donasi wakaf dapat dilakukan mulai dari 75 ribu rupiah per meter.

Informasi lebih lanjut dapat diperoleh dengan menghubungi pihak pesantren melalui kontak yang telah disediakan atau klik donasi online melalui pandananyar foundation Semoga ladang amal wakaf ini mendapatkan dukungan luas dari masyarakat, sehingga rencana pembebasan lahan dapat terwujud, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh santri dan masyarakat pesantren. yang kemudian lalu 

Semoga program ini bermanfaat bagi banyak ummat.

wakaf pembebasan lahan

Ujian Hafalan 30 Juz Santri Sabilul Huda

Ujian Hafalan 30 Juz Santri Sabilul Huda

Berita: Alhamdulillah bersyukur kepada Alloh Ananda Arif telah menyelesaikan ujian setoran hafalan 30 juz tahap 1

Sabtu, 29 Juli 2023 – Pada hari Sabtu yang penuh berkah bertepatan dengan Bulan Muharram, Pesantren Alam Sabilul Huda bersyukur sebab terdapat moment bersejarah yakni salah satu santri yangbernama Ananda Arif berhasil menyelesaikan tahap pertama ujian hafalan 30 juz Al-Quran. Acara khotmil Quran ini berlangusng mulai dari pukul 5.30 hingga 16.00 WIB.

Kegiatan ujian setoran hafalan ini menjadi momen penting dan membahagiakan bagi seluruh santri dan asatidz di Pesantren Alam Sabilul Huda. Ujian ini dihadiri oleh para santri, para pengajar, dan segenap keluarga besar pesantren.

Pimpinan Pesantren, Ustad Sodikin, dengan rasa syukur menyampaikan bahwa ananda Arif berhasil menuntaskan hafalan selama 1 tahun di Sabilul Huda. Proses belajar dan hafalannya yang konsisten selama 1 tahun di Pesantren Alam Sabilul Huda memberikan bukti nyata kesungguhannya dalam berjuang menghafal Al Quran. Beliau juga memberikan apresiasi kepada seluruh tenaga pengajar dan staf yang telah mendukung proses pembelajaran ananda Arif dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

Momen kebahagiaan ini tak hanya dirayakan oleh Pesantren Alam Sabilul Huda, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk terus mendukung dan memotivasi generasi muda dalam menuntut ilmu agama. Pendidikan keagamaan yang berkualitas di Pesantren Alam Sabilul Huda dapat dijadikan contoh bagi lembaga pendidikan lainnya.

Semoga ananda Arif terus bersemangat dalam menyelesaikan tahap selanjutnya hafalannya, dan semoga ilmu yang ia peroleh dapat membawa manfaat bagi dirinya dan juga masyarakat sekitarnya. Selamat untuk ananda Arif atas pencapaian yang luar biasa ini, semoga langkahnya dalam menuntut ilmu agama selalu diberkahi oleh Allah SWT.

Ternyata ini keutamaan Puasa Asyura

Ternyata ini keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura merupakan puasa yang dilakukan pada tanggal 9-10 Muharram dalam penanggalan Hijriyah. Keutamaan puasa Asyura banyak disebutkan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW dan memiliki makna yang penting bagi umat Muslim. Berikut adalah beberapa keutamaan puasa Asyura:

  1. Penghapus Dosa: Puasa Asyura merupakan kesempatan untuk mendapatkan penghapusan dosa-dosa kecil yang telah dilakukan dalam setahun sebelumnya. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Puasa Asyura adalah untuk menghapus dosa satu tahun yang lalu.” (HR. Muslim).
  2. Tradisi Nabi Musa AS: Nabi Musa AS dan umatnya berpuasa pada hari Asyura sebagai ungkapan syukur atas pembebasan Bani Israel dari kejaran Fir’aun. Nabi Muhammad SAW juga mengambil kebiasaan tersebut dan menyarankan umatnya untuk berpuasa pada hari yang sama.
  3. Mendekatkan Diri kepada Allah: Puasa Asyura adalah salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam berpuasa pada hari Asyura, umat Muslim berharap untuk mendapatkan keberkahan dan keridhaan Allah.
  4. Pembeda dari Kaum Yahudi: Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Asyura sebagai cara untuk membedakan diri dari tradisi kaum Yahudi, yang juga berpuasa pada hari ini. Beliau bersabda: “Jika saya masih hidup pada tahun berikutnya, insya Allah kami akan berpuasa pada tanggal kesembilan.” (HR. Muslim).
  5. Meneladani Praktik Nabi Muhammad SAW: Puasa Asyura adalah kesempatan bagi umat Muslim untuk meneladani praktik dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan berpuasa pada hari ini, umat Muslim mengikuti teladan Rasulullah dalam beribadah kepada Allah SWT.

Namun, penting untuk diingat bahwa puasa pada tanggal 10 Muharram (Asyura) bukanlah puasa wajib dalam Islam. Ini adalah puasa sunnah, dan bagi yang berpuasa diharapkan untuk melakukannya dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Selain itu, disarankan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram atau berpuasa satu hari sebelum atau sesudahnya, agar membedakan diri dari praktik Yahudi yang juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

wpChatIcon